Rabu, 06 Maret 2019
Senin, 21 Januari 2019
2:52 PM
oganlima
Laporan
No comments
Publikasi ini memuat gambaran umum tentang keadaan geografi, iklim, pemerintahan dan perkembangan sosial ekonomi Lampung Utara. Lampung Utara Dalam Angka 2019 menyajikan data tahun 2018 meliputi pendidikan, pertanian, tranportasi, keuangan dan pendapatan regional.
Untuk membaca lebih lanjut klik Disini
Sumber : https://lampungutarakab.bps.go.id
Untuk membaca lebih lanjut klik Disini
Sumber : https://lampungutarakab.bps.go.id
Minggu, 20 Januari 2019
1:57 AM
Wahyu Hermawan
Potensi Desa
No comments
Jalan Lintas Sumatera adalah jalan raya yang membentang dari Utara sampai Selatan Pulau Sumatera. Jalan yang memiliki panjang total 2.508,5 kilometer ini berawal dari Banda Aceh, Aceh sampai Bakauheni, Provinsi Lampung. Jalan ini menjadi pilihan utama masyarakat yang hendak menuju provinsi-provinsi di Pulau Sumatera lewat jalur darat.
Desa ogan lima yang terletak di jalan Lintas Sumatera tak jarang hanya menjadi tempat persinggahan sementara bagi masyarakat yang hendak menempuh perjalanan lewat jalur darat. Tak banyak yang tahu jika desa yang kebanyakan penghasilan utama warganya dari lada dan kopi ini memiliki potensi wisata. Di desa ini memiliki curug dengan airnya yang menyegarkan. Curug ini memiliki keunikan tersendiri yakni terdapat dua buah tingkat yang jaraknya tidak berjauhan. Curug pertama memiliki tinggi sekitar 1.5 meter yang aman bagi anak-anak. Sedangkan curug yang kedua memiliki tinggi sekitar 3 meter yang mana terdapat gua didalamnya. Tempat ini sangat cocok untuk sekedar melepaskan penat selama perjalanan.
“Kita (Desa Ogan Lima) sebenarnya memiliki potensi wisata, hanya saja masih belum terkola”, Ungkap Sulaiman.
Alasan awal tidak dibukanya curug ini sebagai potensi wisata dikarenakan wilayah curug ini masih menjadi tanah milik dari seorang warga.
“Kami tidak bisa membuka begitu saja membuka curug ini menjadi destinasi wisata dikarenakan tanah di area curug ini masih menjadi hak milik dari seorang warga”, tambah Sulaiman.
Jarak untuk menuju curug ini sekitar 27 kilometer dari Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara. Akses yang terhitung mudah menjadi faktor pendukung utama terealisasinya untuk dijadikan destinasi wisata.
Berdasarkan saran mahasiswa KKN dari Universitas Lampung, kepala urusan di desa Ogan Lima melakukan diskusi dengan pemilik tanah supaya curug ini dapat dijadikan destinasi wisata.
Setelah disetujui oleh pemilik tanah, warga desa bersama-sama dengan mahasiswa KKN Universitas Lampung melakukan gotong royong membersihkan area curug dari sampah dan rumput liar.
Sementara Kepala Urusan Pemerintahan Desa Ogan Lima, M Nasri menambahkan pembangunan curug ini hasil dari kerja sama perangkat desa, dan mahasiswa KKN bersama warga.
“Alhamdulillah atas kerja sama staf desa dan mahasiswa KKN beserta masyarakat, penataan destinasi wisata curug ini sangat di dukung oleh warga,” kata M Nasri.
Atas itu semua, M Nasri mengucapakan terima kasih pada semua pihak yang telah mendukung pembangunan tempat wisata di Ogan Lima.
“Tujuan lain dari menggagas destinasi wisata ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sungai,” tambah M Nasri.
Nama curug ini pun masih belum ditetapkan mengingat pentingnya pemberian nama yang dapat menarik masyarakat untuk berkunjung ke destinasi wisata ini. Destinasi wisata curug ini direncanakan dapat rampung di tahun 2019 ini.
Desa ogan lima yang terletak di jalan Lintas Sumatera tak jarang hanya menjadi tempat persinggahan sementara bagi masyarakat yang hendak menempuh perjalanan lewat jalur darat. Tak banyak yang tahu jika desa yang kebanyakan penghasilan utama warganya dari lada dan kopi ini memiliki potensi wisata. Di desa ini memiliki curug dengan airnya yang menyegarkan. Curug ini memiliki keunikan tersendiri yakni terdapat dua buah tingkat yang jaraknya tidak berjauhan. Curug pertama memiliki tinggi sekitar 1.5 meter yang aman bagi anak-anak. Sedangkan curug yang kedua memiliki tinggi sekitar 3 meter yang mana terdapat gua didalamnya. Tempat ini sangat cocok untuk sekedar melepaskan penat selama perjalanan.
Kepala desa Ogan Lima, Sulaiman mengungkapkan
bahwasannya desa yang menjadi pusat dari Kecamatan Abung Barat ini sebenarnya
memiliki potensi wisata yang cukup menjanjikan hanya saja masih belum terkelola
dengan baik.
“Kita (Desa Ogan Lima) sebenarnya memiliki potensi wisata, hanya saja masih belum terkola”, Ungkap Sulaiman.
Alasan awal tidak dibukanya curug ini sebagai potensi wisata dikarenakan wilayah curug ini masih menjadi tanah milik dari seorang warga.
“Kami tidak bisa membuka begitu saja membuka curug ini menjadi destinasi wisata dikarenakan tanah di area curug ini masih menjadi hak milik dari seorang warga”, tambah Sulaiman.
Jarak untuk menuju curug ini sekitar 27 kilometer dari Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara. Akses yang terhitung mudah menjadi faktor pendukung utama terealisasinya untuk dijadikan destinasi wisata.
Berdasarkan saran mahasiswa KKN dari Universitas Lampung, kepala urusan di desa Ogan Lima melakukan diskusi dengan pemilik tanah supaya curug ini dapat dijadikan destinasi wisata.
Setelah disetujui oleh pemilik tanah, warga desa bersama-sama dengan mahasiswa KKN Universitas Lampung melakukan gotong royong membersihkan area curug dari sampah dan rumput liar.
Sementara Kepala Urusan Pemerintahan Desa Ogan Lima, M Nasri menambahkan pembangunan curug ini hasil dari kerja sama perangkat desa, dan mahasiswa KKN bersama warga.
“Alhamdulillah atas kerja sama staf desa dan mahasiswa KKN beserta masyarakat, penataan destinasi wisata curug ini sangat di dukung oleh warga,” kata M Nasri.
Atas itu semua, M Nasri mengucapakan terima kasih pada semua pihak yang telah mendukung pembangunan tempat wisata di Ogan Lima.
“Tujuan lain dari menggagas destinasi wisata ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sungai,” tambah M Nasri.
Nama curug ini pun masih belum ditetapkan mengingat pentingnya pemberian nama yang dapat menarik masyarakat untuk berkunjung ke destinasi wisata ini. Destinasi wisata curug ini direncanakan dapat rampung di tahun 2019 ini.
Sabtu, 05 Januari 2019
3:14 PM
Wahyu Hermawan
Kabar Desa
1 comment
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu. Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya berlangsung antara satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat desa. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di Indonesia telah mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan KKN sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan tri dharma perguruan tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Peserta KKN dari 8 fakultas di Unila ini akan diterjunkan ke 5 kabupaten, 25 kecamatan, dan desa-desa di wilayah Provinsi Lampung. Termasuk desa-desa di Kecamatan Abung Barat, salah satunya ditempatkan di desa Ogan Lima. Para mahasiswa ini akan melaksanakan kegiatan kuliah kerja nyata selama 40 hari.
Mengusung tema “Membangun dan Meningkatkan Kemandirian Desa”, para peserta diharapkan mampu merepresentasikan rangkaian program-program kegiatan KKN sehingga mendukung terwujudnya tagline Universitas Lampung, yakni “Berkarya dan Berinovasi Untuk Bangsa”.
Mahasiswa yang ditempatkan di desa Ogan Lima yakni sebagai berikut:
- Wahyu Hermawan (MIPA/Fisika)
- Eko Setiyawan (Pertanian/Kehutanan)
- Fajar Arif Nugraha (Hukum/Pidana)
- Anabel Ulima Shabrina (Hukum/Perdata)
- Anggia Indriyani (Pertanian/Teknik Pertanian)
- Selvi Sancia (FISIP/Ilmu Pemerintahan)
- Zulfa Ariqoh (Teknik/Mesin)
Langganan:
Postingan (Atom)