Pada jaman dahulu, desa Ogan Lima merupakan kawasan hutan belantara dan tidak diketahui secara pasti siapa yang telah membuka dan menempati. Hingga pada tahun 1933, dimana zaman sebelum kemerdekaan Indonesia. Terdapat 5 orang perantau yang berasal dari Batu Raja yang bermaksud untuk bercocok tanam yaitu bertani padi, lada, dan kopi. Dengan berjalan kaki mereka sampailah di desa yang kini di sebut dengan desa Ogan Lima.
Nama desa Ogan Lima sendiri diambil dari 5 orang perantau pertama yang ada di desa Ogan Lima yang memiliki suku asal ogan. Sehingga diberikanlah nama desa Ogan Lima. 5 orang perantau tersebut adalah Haji karim, Ren, Bahra, Mansur, dan Lekas.
Hingga saat ini, desa Ogan Lima menjadi desa yang ramai dikunjungi sebagai sentral perdagangan Kecamatan Abung Barat. Dengan penduduk yang beraneka ragam suku, mulai dari lampung, jawa, sunda, ogan dan palembang. Serta bermata pencaharian buruh, berdagang, dan bertani.
Jakarta, 19 Mei 2022
BalasHapusTerima kasih untuk artikelnya.
Selaras dengan apa yang disampaikan Uwak saya, Ismail Agus Said (Uwak Mail), dalam salah satu bab di dalam buku otobiografinya yang berjudul "Social Banker", dimana beliau menceritakan bagaimana sejarah terbentuknya Desa Ogan Lima.
Hanya saja di dalam bukunya tersebut, Uwak Mail hanya dapat mengingat dan menuliskan tiga dari lima orang pendiri Desa Ogan Lima, yaitu; Ugok Lekas, Ugok Ren, dan Ugok Tjik Man (Mansur?).
Uwak Mail dan almarhum papa saya Muhammad Nuh merupakan keturunan dari Ugok Lekas (Selekas, re: saya memanggilnya Puyang Lekas). Dimana Ugok Selekas adalah merupakan ayah dari Umeh Siti Mariyam, Ibunda dari Uwak Mail & almarhum Papa Nuh.
Umeh Siti Mariyam bersuamikan Ugok Agus Said, dan tinggal di Desa Ogan Lima bersama ketujuh orang anaknya; Nasarudin, Muhammad Zulkifli, Sulaiman Yusuf, Ismail, Muhammad Nuh, Syamsul Bahri, Misliha, dan Rusmala Dewi.
Alhamdulillah dengan adanya artikel Sejarah Desa Ogan Lima ini, kami dapat kembali mengingat nama Ugok H. Karim (yang merupakan Puyang dari sepupu saya, Kak Toni), dan Ugok Bahra (yang masih kerabat dekat dengan Ugok Lekas).
Semoga kelima ugok/puyang tersebut; Ugok Lekas, Ugok Ren, Ugok Tjik Man (Mansur?), Ugok H. Karim, dan Ugok Bahra mendapat Tempat Yang Mulia Di Sisi Allah SWT, dan Desa Ogan Lima yang telah didirikannya bersama menjadi pahala jariyah bagi mereka, Aamiin Yaa Rabbal'alaamiin. 🤲🏼
Muhammad Aditya Pradana, S.I.Kom., M.I.P.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus