Jalan Lintas Sumatera adalah jalan raya yang membentang dari Utara sampai Selatan Pulau Sumatera. Jalan yang memiliki panjang total 2.508,5 kilometer ini berawal dari Banda Aceh, Aceh sampai Bakauheni, Provinsi Lampung. Jalan ini menjadi pilihan utama masyarakat yang hendak menuju provinsi-provinsi di Pulau Sumatera lewat jalur darat.
Desa ogan lima yang terletak di
jalan Lintas Sumatera tak jarang hanya menjadi tempat persinggahan sementara
bagi masyarakat yang hendak menempuh perjalanan lewat jalur darat. Tak banyak
yang tahu jika desa yang kebanyakan penghasilan utama warganya dari lada dan
kopi ini memiliki potensi wisata. Di desa ini memiliki curug dengan airnya yang
menyegarkan. Curug ini memiliki keunikan tersendiri yakni terdapat dua buah
tingkat yang jaraknya tidak berjauhan. Curug pertama memiliki tinggi sekitar
1.5 meter yang aman bagi anak-anak. Sedangkan curug yang kedua memiliki tinggi
sekitar 3 meter yang mana terdapat gua didalamnya. Tempat ini sangat cocok untuk
sekedar melepaskan penat selama perjalanan.
Kepala desa Ogan Lima, Sulaiman mengungkapkan
bahwasannya desa yang menjadi pusat dari Kecamatan Abung Barat ini sebenarnya
memiliki potensi wisata yang cukup menjanjikan hanya saja masih belum terkelola
dengan baik.
“Kita (Desa Ogan Lima) sebenarnya
memiliki potensi wisata, hanya saja masih belum terkola”, Ungkap Sulaiman.
Alasan awal tidak dibukanya curug
ini sebagai potensi wisata dikarenakan wilayah curug ini masih menjadi tanah
milik dari seorang warga.
“Kami tidak bisa membuka begitu
saja membuka curug ini menjadi destinasi wisata dikarenakan tanah di area curug
ini masih menjadi hak milik dari seorang warga”, tambah Sulaiman.
Jarak untuk menuju curug ini
sekitar 27 kilometer dari Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara. Akses yang
terhitung mudah menjadi faktor pendukung utama terealisasinya untuk dijadikan
destinasi wisata.
Berdasarkan saran mahasiswa KKN
dari Universitas Lampung, kepala urusan di desa Ogan Lima melakukan diskusi
dengan pemilik tanah supaya curug ini dapat dijadikan destinasi wisata.
Setelah disetujui oleh pemilik
tanah, warga desa bersama-sama dengan mahasiswa KKN Universitas Lampung
melakukan gotong royong membersihkan area curug dari sampah dan rumput liar.
Sementara Kepala Urusan Pemerintahan
Desa Ogan Lima, M Nasri menambahkan pembangunan curug ini hasil dari kerja sama
perangkat desa, dan mahasiswa KKN bersama warga.
“Alhamdulillah atas kerja sama
staf desa dan mahasiswa KKN beserta masyarakat, penataan destinasi wisata curug
ini sangat di dukung oleh warga,” kata M Nasri.
Atas itu semua, M Nasri
mengucapakan terima kasih pada semua pihak yang telah mendukung pembangunan
tempat wisata di Ogan Lima.
“Tujuan lain dari menggagas
destinasi wisata ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sungai,” tambah M Nasri.
Nama curug ini pun masih belum
ditetapkan mengingat pentingnya pemberian nama yang dapat menarik masyarakat
untuk berkunjung ke destinasi wisata ini. Destinasi wisata curug ini
direncanakan dapat rampung di tahun 2019 ini.